Pages - Menu

Monday 3 December 2012










Allahu Rabbi aku minta izin 

Bila suatu saat aku jatuh cinta 
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang 
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi 

Aku punya pinta 
Bila suatu saat aku jatuh cinta 
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas 
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi 

Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta 
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasih-Mu 
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi 

Bila suatu saat aku jatuh hati 
Pertemukanlah kami 
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi 

Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati 
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku 
Anugerahkanlah aku cinta-Mu... 
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

Thursday 29 November 2012

do'a cinta


Ya ALLAH, jika telah ENGKAU catatkan dia milikku dan tercipta buatku, maka satukanlah hatinya dengan hatiku dan titipkanlah kebahagiaan antara kami agar kemesraan itu abadi. Dan ya ALLAH, ya TUHAN-ku yang Maha Mengasihi, seiringkanlah kami melayari hidup ini, perkukuhkan yang sejahtera dan abadi.
Tetapi ya ALLAH, seandainya telah ENGKAU takdirkan dia bukan milikku, bawalah dia jauh dari pandanganku, luputkanlah dia dari ingatanku, dan peliharalah aku dari kekecewaan olehnya. Serta ya ALLAH ya TUHAN-ku yang Maha Mengerti, berikan aku kekuatan, melontar bayangannya jauh ke dada langit, hilang bersama senja nan merah, agar aku bahagia, walaupun tanpa bersama dengannya.
Dan ya ALLAH yang tercinta, gantikanlah yang hilang, tumbuhkanlah kembali yang telah patah, walaupun tidak sama dengan dirinya. Ya ALLAH ya TUHAN-ku, pasrahkan aku dengan takdir-MU. Sesungguhnya apa yang engkau takdirkan, adalah yang terbaik buatku, kerana ENGKAU Maha Mengetahui, segala yang terbaik buat hamba-MU ini.Aku redha Ya ALLAH.
Ya ALLAH, cukuplah ENGKAU sahaja yang menjadi pemeliharaku di dunia dan akhirat. Dengarlah rintihan dari hamba-MU yang daif ini. Jangan ENGKAU biarkan aku sendirian di dunia ini mahupun di akhirat nanti. Usah ENGKAU juruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran.
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman, supaya aku dan dia sama-sama dapat membina kesejahteraan hidup, ke jalan yang ENGKAU redhai, dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh juga solehah.Ya ALLAH, jika telah ENGKAU catatkan dia milikku dan tercipta buatku, maka satukanlah hatinya dengan hatiku dan titipkanlah kebahagiaan antara kami agar kemesraan itu abadi. Dan ya ALLAH, ya TUHAN-ku yang Maha Mengasihi, seiringkanlah kami melayari hidup ini, perkukuhkan yang sejahtera dan abadi.
Tetapi ya ALLAH, seandainya telah ENGKAU takdirkan dia bukan milikku, bawalah dia jauh dari pandanganku, luputkanlah dia dari ingatanku, dan peliharalah aku dari kekecewaan olehnya. Serta ya ALLAH ya TUHAN-ku yang Maha Mengerti, berikan aku kekuatan, melontar bayangannya jauh ke dada langit, hilang bersama senja nan merah, agar aku bahagia, walaupun tanpa bersama dengannya.
Dan ya ALLAH yang tercinta, gantikanlah yang hilang, tumbuhkanlah kembali yang telah patah, walaupun tidak sama dengan dirinya. Ya ALLAH ya TUHAN-ku, pasrahkan aku dengan takdir-MU. Sesungguhnya apa yang engkau takdirkan, adalah yang terbaik buatku, kerana ENGKAU Maha Mengetahui, segala yang terbaik buat hamba-MU ini.Aku redha Ya ALLAH.
Ya ALLAH, cukuplah ENGKAU sahaja yang menjadi pemeliharaku di dunia dan akhirat. Dengarlah rintihan dari hamba-MU yang daif ini. Jangan ENGKAU biarkan aku sendirian di dunia ini mahupun di akhirat nanti. Usah ENGKAU juruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran.
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman, supaya aku dan dia sama-sama dapat membina kesejahteraan hidup, ke jalan yang ENGKAU redhai, dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh juga solehah.

Thursday 22 November 2012

peristiwa carbala


 peristiwa carbala
Semenjak peristiwa Saqifah, begitu banyak serentetan peristiwa yang merupakan hari-hari kelam bagi Umat Islam. Termasuk peritiwa karbala, yang sepertinya sejarah telah menguburnya. Karbala, stigma terbesar dalam sejarah umat Islam, tidak banyak orang yang mengetahuinya. Spekulasi bisa muncul, mengapa sejarah karbala tidak banyak disinggung oleh sebagian besar umat Islam. Yang muncul sekali-sekali lebih bertendensi kepada persoalan aliran dalam Islam daripada nilai kesejarahan dan faktualitas persoalan. Pada akhirnya yang muncul hanyalah politisasi sejarah. Untuk itu saya berusaha menghindari pemaparan sejarah atas satu pihak saja. Apalagi peristiwa karbala sangat sarat dengan tendensi yang mungkin akan menjebak saya pada pemahaman yang sempit atas sejarah itu sendiri.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan peristiwa karbala ?. Mengapa banyak kaum muslimin yang tidak mengetahuinya (apalagi mengenangnya) ?. Apakah peristiwa karbala semata-mata bertendensi pada Syiah, untuk itu harus dikubur dalam-dalam ?. Semuanya pasti punya jawaban sendiri. Dan menyinggung peristiwa karbala, beberapa ahli sejarah Islam menarik benang merah bahwa peristiwa karbala tidak terjadi spontanitas secara diskrit waktu. Tetapi peristiwa tersebut berkaitan erat dengan peristiwa Saqifah. Karena tidak mungkin bagi kita untuk mendiskusikan sejarah Islam semenjak peristiwa Saqifah hingga peritiwa karbala, maka saya hanya mengambil potongan sejarah setelah kematian Ali bin Abi Thalib.baca selengkapnya
Sejarah Khulafaur Rasyidin berakhir setelah meninggalnya Ali bin Abi Thalib. Sejarah mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib meninggal setelah dua hari dari percobaan pembunuhan yang dilakukan kepadanya, tepatnya malam Ahad, 21 Ramadhan 40 H. Setelah kematian Ali, kepemimpinan berganti dengan diangkatnya Al-Hasan, anak dari Ali bin Abi Thalib, oleh orang-orang kuffah sebagai khalifah umat Islam pada saat itu. Tetapi di saat yang bersamaan, Mu’awiyyah, pendiri dinasti Umayyah dan bertindak sebagai gubernur pada saat itu, mulai menyebarkan berita dan propaganda yang isinya memihak Mu’awiyyah untuk menjadi khalifah. Banyak janji dan hadiah yang diberikan Mu’awiyyah bagi para pendukungnya. Tidak hanya itu, Mu’awiyyah juga menyebarkan berita bohong dan menjelek-jelekkan Ali beserta keluarganya dari sejak awal. Yang mungkin tidak terlupakan bagi Syiah ‘Ali adalah perintah Muawiyyah yang memerintahkan para Khatib pada setiap khotbah Jumat untuk mencaci-maki Ali dan bahkan harus mengkafirkannya. Begitu gencarnya propaganda Mu’awiyyah menyebabkan banyak sekali umat Islam yang memberikan dukungan kepadanya. Dengan dukungan yang luas, mulailah Mu’awiyyah datang ke Kuffah untuk memerangi Al-Hasan. Selanjutnya, terjadilah perang antara Al- Hasan dengan pasukan Mu’awiyyah. Namun sayang, banyak dari pasukan Al- Hasan yang berkhianat dan memihak pada Mu’awiyyah. Untuk mencegah pertumpahan darah yang semakin besar diantara kaum muslimin, Al-Hasan terdesak untuk menandatangani perjanjian damai dan membai’at Muawiyyah sebagai khalifah. Di dalam perjanjian tersebut ada beberapa permintaan Al-Hasan, seperti meminta Mu’awiyyah agar menghentikan perintah mencaci-maki ayahanda beliau dan Mu’awiyyah menyanggupinya . Akan tetapi setelah perjanjian itu, Mu’awiyyah justru melanggar janji dengan terus-menerus menyebarkan fitnah dan mencaci Ali. Sementara itu Al-Hasan justru dibunuh dengan racun yang dimasukkan ke dalam makanannya oleh Ja’dah Binti As’ats, istrinya sendiri.
Janji Mu’awiyyah kepada Al-Hasan tidak pernah dilaksanakan. Bahkan tidak kurang dari 70.000 mimbar di bawah kekuasaan Mu’awiyyah melakukan perintah mencaci Ali. Ia bertindak sewenang-wenang. Barang siapa yang mencoba untuk melakukan perlawanan, olehnya langsung dibunuh. Dan tidak pernah ada kebebasan mimbar di masa kepemimpinannya. Salah seorang gubernur yang ditunjuk Mu’awiyyah untuk memerintah kufah adalah Ziyad. Ia terkenal sebagai pembunuh berdarah dingin. Suatu ketika Hujur bin ‘Ady dan sahabatnya memprotes kebiasaan mencaci Ali. Tetapi yang terjadi, Hujur justru dijatuhi hukuman mati. Ia juga memerintahkan memotong kepala Amr bin Hamk, dan mengarak kepala itu keliling kota, kemudian dilemparkan kepala Amr bin Hamk itu ke pangkuan istrinya.
Kebiadaban ini disaksikan langsung oleh Al Husein. Ia merasa tidak dapat diam begitu saja. Apalagi setelah ia dipaksa untuk membai’at Yazid, putra mahkota Mu’awiyyah. Karena bagaimana mungkin Al-Husein dapat membai’at seorang pemimpin bagi kaum muslimin bila ia pecinta arak dan gila wanita. Akhirnya Al-Husein memutuskan untuk meninggalkan kota madinah yang telah dikuasai oleh Mu’awiyyah. Dan pada tanggal 3 bulan Sya’ban tahun 60 H, Al-Husein sampai di Makkah. Sementara itu di Damaskus Mu’awiyyah meninggal dan secara langsung kepemimpinan digantikan oleh Yazid.
Mendengar kematian Mu’awiyyah dan penolakan Al-Husein kepada Yazid, orang-orang kuffah membulatkan tekad untuk melawan Yazid. Untuk itu mereka mengirim utusan untuk membawa surat kepada Al Husein. Setelah datangnya utusan tersebut kepada Al-Husein, Al Husein segera mengirim utusannya ke Kufah, Muslim bin Aqil. Tetapi disaat yang bersamaan, Yazid menggantikan gubernur kufah yang sebelumnya Nu’man menjadi Ibnu ziyad.
Setelah Muslim sampai ke Kufah, ia disambut dengan baik oleh penduduk kufah. Inilah yang membuat yakin Muslim bahwa penduduk kufah akan mendukung Al-Husein. Untuk itu Muslim mengirim surat kepada Al-Husein agar datang ke Kufah. Segera setelah penggantian itu, Ibnu Ziyad datang ke kufah. Kemudian mengumpulkan penduduk kufah untuk mengingatkan mereka agar patuh pada penguasa tunggal Yazid bin Mu’awiyyah. Ibnu Ziyad melakukan teror kepada penduduk kufah dan ternyata berhasil. Orang-orang kufah pun berbalik, justru mendukung Yazid. Sementara itu Muslim yang telah sampai di Kufah terlebih dahulu sebelum kedatangan Ibnu Ziyad ditangkap dan dijatuhi hukuman penggal.
Surat yang disampaikan Muslim telah sampai kepada Al-Husein. Dan berita kematian Muslim justru belum terdengar. Berangkatlah rombongan Al-Husein menuju kufah. Ketika rombongan Al-Husein sampai di Hijaz, ia mengutus Qays untuk memberitahu penduduk kufah bahwa kedatangannya beberapa hari lagi. Akan tetapi Ibnu Ziyad telah mengirimkan mata-mata, dan karenanya Qays digeledah dan dijatuhi hukuman mati. Al-Husein melanjutkan perjalanan kembali dan ketika sampai di Tsa’labiyah barulah Al-Husein mendengar kematian Muslim. Keadaan ini tidak membuat rombongan Al-Husein gentar. Mereka melanjutkan perjalanan kembali dan ketika sampai di sebuah dusun yang bernama Zabalah, Al-Husein mendengar kematian utusannya yang kedua, Qays.
Perjalanan tetap berlanjut. Dan sampailah rombongan Al-Husein di Zulhisam. Di Zulhisam, Al-Husein bertemu dengan utusan Ibnu Ziyad, Hurr bin Yazid yang dikawal dengan 1000 pasukan berkuda. Al-Hurr menyampaikan maksudnya bahwa ia diperintahkan untuk membawa Al-Husein ke kufah.
Pada tanggal 2 Muharram rombongan Al-Husein sampai di sebuah lapangan yang bernama Karbala. Tanggal 3 Muharram Ibnu Ziyad mengirimkan 4000 tentara untuk memperkuat Al-Hurr. Dan 500 tentara berkuda diperintahkan untuk menutup saluran air dengan maksud agar pengikut Al-Husein kehausan. Keesokannya mulailah Al Husein mengatur pasukannya. Dengan 32 orang berkuda, 40 orang pejalan kaki, selebihnya anak-anak dan wanita, melawan pasukan Umar bin Sa’ad yang berjumlah 5000 dengan senjata lengkap. Berlangsunglah pertempuran itu hingga satu-persatu pasukan Al-Husein gugur. Satu kejadian yang paling kejam adalah ketika seorang bayi kecil yang menangis kehausan membuat iba Al-Husein dan ia menunjukkan kepada musuh untuk memberikan air minum. Yang terjadi justru bayi itu dipanah oleh salah seorang anggota pasukan Umar bin saad dan tepat mengenai perut bayi itu. Pertempuran yang sangat tidak seimbang terus berlangsung hingga Al-Husein pun gugur sebagai Syuhada pada tanggal 10 muharram 61 H setelah kepalanya di penggal oleh Syamir Zul Tawisyan. Berakhirlah perang tersebut dan pada tanggal 11 muharram 61 H, sebanyak 72 kepala ditancapkan di atas tombak. Sementara dibelakangnya diseret para wanita dan anak-anak.
Beberapa kaum muslimin sering mengenang kesyahidan Al-Husein, pada tanggal 10 muharram, yang sering di kenal dengan hari Asyura. Mengenang kegigihan Al-Husein bukanlah semata-mata mengagungkan perjuangan Al-Husein beserta pengikutnya. Tetapi Asyura juga mengingatkan kita akan ketidakberanian kaum muslimin pada saat itu untuk menentang rezim. Sampai saat ini pun kaum muslimin belum berani mengambil barisan terdepan melawan rezim. Wajar bila kaum muslimin saat ini belum dapat diharapkan untuk menjadi lokomotif umat manusia. Tidak hanya itu, Muawiyyah-Mu’awiyyah baru pun juga mulai banyak muncul. Mereka muncul dengan propaganda, topeng, dan fitnah atas nama Allah. Atau mungkin dengan mengubur sejarah dan identitas yang dibungkus ‘apologia sejarah’.
Akhirnya apapun yang saya tulis di sini tentunya ada yang mengalami distorsi. Tetapi banyak analisa yang lebih mendalam mengenai Asyura. Beberapa kajian di antaranya mencoba menghadirkan realitas sosial-politik masyarakat Arab pada saat itu dan bukan sekedar peristiwa karbala. Sehingga dalam hal ini sangat penting bagi saya untuk memberitahukan beberapa literatur sejarah yang saya pakai. Beberapa diantaranya yaitu :
1. Khilafah dan kerajaan , oleh Abul A’la Maududi
2. Kerugian dunia karena kemunduran umat Islam, oleh Abul Hasan an-Nadwi
3. Sejarah umat Islam II, oleh Prof DR. Hamka
4. Khulashah Nurul yaqin, oleh Umar bin Abdul Jabbar
5. Berbagai penyimpangan politik dalam dinasti Bani Umayyah, oleh Abu Riza
6. Tarikh al Umam wa al-Muluk, juz 6, Darul Fikr, oleh Abu Ja’far Al-Thabari
8. Hayat al-Husain, Abdul Hamid Jaudah Al-Sakhar.
9. A Probe Into History of Ashura, Dr. Ibrahim Ayati
Aku tetap akan meneruskan langkahku
Sebab bagi seorang pemuda, mati itu bukan sesuatu yang memalukan
Apabila kebenaran menjadi niatnya dan berjuang sebagai seorang muslim
Kalau aku tetap hidup, aku tak pernah menyesal
Dan kalau aku mati, aku tidak menderita
Cukuplah untuk disebut dengan kehinaan,
bila engkau tetap hidup, tapi dihinakan- Syair Al-Husein

silsilah kanjeng nabi muhammad SAW


doa cinta



Ketika matahari itu merona

Tampak awan hitam menutup sinarnya
Ketika embun itu menetes
Tampak bagai  butiran airmata berguguran
Meski lemah tetap melangkah selayak hasrat ,
Meski kusut tetap menyulam selayak cinta ,
Meski remuk tetap menata ,
Adakah hari esok ?
Dan sejenak terdengar bisikan
Kisah yang bersahabat hingga raga tak lagi rapuh
Dan dipenghujung nafas ini
Akan bangga mengurai senyum ^_^
Gerimis hujan disenja hari
Membasahi bumi dan seisinya
Tapi mengapa risauku tak jua menjauh
Yaa Allah bukan aku mengingkari kehendak-Mu
Aku tahu semua yang terjadi atas ingin-Mu
Yaa Allah peluklah aku dalam kasih-Mu
Hingga disaat perjumpaan dengan-Mu

PUISI ANAK-ANAK GAZA

SAJAK ANAK GAZA


Bermimpilah yang indah, anakku
saat kucium keningmu dengan mata basah
lalu kukalungkan selendang berkotak pada lehermu
dimana serpih mortir Israel laknat itu menembusnya
dan membuatmu meregang nyawa
lalu menyebut nama ibu dan ayah berulang-ulang
menahan rasa perih menikam tulang

Bermimpilah yang indah, anakku
Ada ayah yang telah syahid menunggumu di gerbangNya
Airmata ibumu akan menjelma seumpama titian pelangi
membawamu kesana, ke haribaanNya yang kekal
bersama doa-doa yang ibu lantunkan
setiap saat, setiap kali,
saat membasuh pelan darah yang mengucur dari lehermu



Bermimpilah yang indah, anakku
Kamu tak akan sendiri
Ibu selalu hadir untukmu, disampingmu
menyenandungkan tembang-tembang syahdu
disela-sela gemuruh pesawat tempur merobek langit
dan dentum suara bom menggetarkan bumi
Ibu selalu ada bagimu
bersama lirih dzikir dan takbir penuh tawadhu’

Bermimpilah yang indah,anakku
dalam lelap tidur panjang,
kasih ibu menemanimu
bagai pendar cahaya dalam sepimu dan juga
pada riuh perang yang tak berkesudahan

Wednesday 21 November 2012

MENANTI KELABU



MENANTI KELABU

Andaikan hati mu bisa melabuh
Aku ingin engkau tahu tentangku
Sejauh mataku dan dera jiwaku
Menepis qolbu……………………..

Masih adakah sekeping rindumu
untuk aku dan untuk cintaku
melangkah perlahan dan mulai sirna
yang kian hilang…………..

menanti kelabu,cintaku
menepis rindu yang menderu
namun bila cinta kita jauh
suci dan tulus aku terima……………..