Pages - Menu

Monday 12 December 2011

Angin putting beliung terjang kabupaten Demak

Ratusan rumah yang tersebar di delapan kecamatan Kabupaten Demak, disapu angin puting beliung sepanjang Jumat (2/12) malam hingga Sabtu (3/12) dinihari. Kecamatan yang terkena terjangan puting beliung meliputi Kota Demak, Sayung, Guntur, Mranggen, Wedung, Bonang, Gajah hingga  Karanganyar. Tidak ada korban jiwa dalam musibah, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta.
Informasi yang dihimpun KRJogja.com, Sabtu petang menyebutkan, wilayah paling parah yaitu Kecamatan Mranggen dan Gajah.  Sedikitnya tiga rumah di Desa Mranggen  roboh dan ratusan rumah lainnya gentingnya berserakan. Hal sama terjadi di Desa Surodadi, Jatisono, dan Telogopandogan Kecamatan Gajah, dimana ratusan rumah gentengnya juga berantakan. Sedang enam kecamatan lain, lisus hanya menerjang kawasan persawahan, pesisir dan jalan raya. Beberapa pohon tumbang dan kerugian material tidak terlalu besar.
Camat Mranggen H Anang Badrul Kamal mengatakan, hujan deras disertai angin kencang merobohkan rumah Kusran di Jalan Jagalan RT.  01- RW 02 Desa Mranggen, serta  bangunan  gudang milik Salikun di Jalan Pungkuran RT. 04 RW-  02 dan  HM Ali, warga Kampung Mranggen Kidul.
Puting beliung juga memporakporandakan pohon, baliho dan  tiang listrik di jalan raya Mranggen-Karangawen yang menjadi penghubung Kota Semarang, Demak dan Grobogan. Arus lalulintas sempat macet beberapa saat ketika pohon, kabel listrik dan baliho milik salah satu mini market roboh. Warga di kawasan itu memilih keluar rumah, bergerombol di pinggir jalan, gang serta melihat lokasi rumah roboh. “Suasananya gelap, karena listrik padam,” ujar Badrul.
Kondisi tak jauh beda terjadi di Gajah. Menurut Camat Gajah Hj Supriyatiningsih, puting beliung menerjang tiga desa selama sekitar 30 menit, hingga menyebabkan ratusan rumah gentengnya beterbangan. Sebagian besar warga memilih keluar rumah karena takut rumahnya roboh.
Anggota DPRD Demak Rizkon Malik Fulaesuf menilai, pemkab lamban dalam menangani bencana angin lisus sepanjang Jumat malam. Setelah lisus memporakporandakan sejumlah tempat,  tak ada  penanganan cepat. Anggota Dewan asal Kecamatan Mranggen itu bahkan mengaku kesulitan mendapat gergaji mesin untuk memotong pohon tumbang di kawasan Jalan Raya Mranggen- Karangawen, ketika dilakukan gotong royong bersama warga.
“Kami telah berusaha menelepon Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab, namun jawabannya tidak memuaskan,” ungkapnya.
Sementara, Kasi Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak H Sururi menyatakan pihaknya sudah menggelar koordinasi lintas intansi. Penanganan kedaruratan siap dilaksanakan selepas musibah. Rencananya, Senin besok BPBD akan menyalurkan bantuan logistik untuk korban rumah dan bangunan roboh akibat terjangan puting beling.